Published Sabtu, Oktober 27, 2018 by Hannan Izzaturrofa

Obsesi Telur Gulung

Beberapa minggu ini, Mas Suami sepertinya sedang terobsesi dengan telur gulung.

Beberapa bulan yang lalu, dalam seminggu Mas Suami itu bisa jajan telur gulung 3 sampai 4 kali. Nggak tanggung-tanggung, sekali jajan pun bisa sampai sepuluh ribu sendiri. Malah pernah sampai dua puluh ribu. Lalu setelah aku sering protes karena hobinya yang suka jajan telur gulung itu, sekaligus nggak sengaja membanding-bandingkan harga telur yang dijual di pasar, ditambah dengan aku yang bilang kalau beli ayam setengah kilo di pasar itu cuma lima belas ribu, sedangkan kalau beli ayam kfc dengan harga segitu cuma bisa dapat satu jadi lebih murahan kalau bikin sendiri, Mas Suami pun jadi mengubah obsesinya: dari suka jajan telur gulung, jadi suka masak telur gulung.

Sama kayak hobi yang sebelumnya, hampir setiap hari Mas Suami jadi sibuk di dapur untuk membuat telur gulung. Dari yang rasanya original, lalu yang ditambahin bihun, sampai yang ditambahin kubis (kol). Dari yang krispi sampai yang basah. Pokoknya macam-macam deh. Udah gitu sampai benar-benar mikirin dan tahu mana tusuk sate yang bagus dan yang tidak, karena saking seringnya bikin telur gulung. Dari yang kalau original itu sepuluh ribu cuma bisa dapat 10 tusuk, sekarang sepuluh ribu bisa dapat 30-40 tusuk. Lalu kalau yang ditambahin bihun itu, malah bisa sampai dapat 80-90 tusuk. Padahal harga bihunnya saja sebungkus cuma dua ribu. Mashaa Allah.

Malahan sekarang, Mas Suami jadi punya keinginan untuk menjual telur gulung di hari sabtu. Mau ngikut di toko milik Kak Nia katanya. Tapi lagi mikir-mikir, gimana caranya biar telur gulungnya itu spesial, alias beda dari yang lain. Katanya mau bikin inovasi baru soal telur gulung gitu. Aduh!
Ya, kurang lebih kayak begitu deh penampakannya. Dan ini yang original, tanpa campuran bihun ataupun kubis. Tapi aku akui, telur gulung buatan Mas Suami memang yang terbaik. Semua rasanya enak banget! Sayangnya kalau setiap dua hari sekali harus beli telur setengah kilo terus, ya jadinya sama saja tekor ya :" Walau kuantitasnya memang sangat jauh berbeda.