Published Minggu, April 22, 2018 by Hannan Izzaturrofa

Lafaz Cinta

"Senja itu. Di antara gurauan dan keseriusan, di antara masa lalu dan harapan, di antara cerita-cerita dan pengalaman, di antara kesedihan kehilangan beberapa sahabat dan kebahagiaan karena telah mengenal mereka; Seyla tahu, dia harus mulai mengubah segalanya. Terlalu, kalau dia menghabiskan waktu cuma mengejar pangeran impiannya. Toh, dia akan datang menjemput sendiri saat dirinya sudah siap dengan segala kelebihannya."

- Lafaz Cinta, Sinta Yudisia (Hal 302)


Alhamdulillah. Ini adalah novel kedua yang berhasil saya selesaikan minggu ini. Saya mengenal Sinta Yudisia karena kata Ummi, penulisnya adalah salah satu teman Ummi. Awalnya saya tidak begitu tertarik, karena berkaca dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, biasanya novel islami yang ditulis selain oleh tokoh-tokoh terkenal hanya mengedepankan kisah cinta yang hampir dapat ditebak; mirip dengan novel-novel islami lainnya. Tapi kali ini, novel ini berbeda.

Namun, saya tidak akan menjelaskan mengenai isi dari novel ini. Saya hanya akan membiarkan pembaca mengartikan dan mengimajinasikannya sendiri berdasarkan apa yang saya kutip di atas. Terima kasih :)


Purwokerto, 22 April 2018; 12:52
Saya belum mau kembali merantau;
saya masih butuh tempat untuk bercerita;
saya masih butuh untuk dipedulikan.