Published Jumat, Maret 16, 2018 by

Maaf, Ku Akhiri Hubungan Haram Ini

Tulisan ini ternyata pernah dibagikan oleh seorang kakak kelasku, dulu. Dan aku pun sudah pernah sempat membacanya. 

*

Ini adalah segores surat minimalis dari seorang ukhti yang mendapat hidayah dari Tuhannya. Dan untuk kalian yang mengaku Islam serta takut kepada neraka Allah, belum terlambat untuk bertaubat dari jalan maksiat dengan menghentikan hubungan haram bernama PACARAN!

Bismillah, Assalamu'alaikum ya akhi fillah..

Syukur pada Allah yang masih mengkaruniakan nafas padaku dan padamu untuk segera memperbaharui taubat.

Akhi.. rasanya aku telah menemukan Kekasih yang jauh lebih baik dan lebih segalanya darimu. Yang Tidak Pernah Mengantuk dan Tidak Pernah Tidur. Yang siap terus menerus Memperhatikan dan Mengurusku. Yang selalu bersedia berduaan denganku di sepertiga terakhir malam. Yang siap Memberi apa yang kupinta. Dia yang Bertakhta, Berkuasa dan Memiliki Segalanya.

Maaf akhi, tapi menurutku kau bukan apa-apa dibanding dengan Dia. Kau sangat lemah, kecil dan kerdil di hadapanNya. Dia berbuat apa saja sekehendakNya kepadamu.. dan akhi, aku khawatir apa yang telah kita lakukan selama ini membuatNya cemburu. Aku takut hubungan kita selama ini membuatNya murka. Padahal, Dia Maha Kuasa, Maha Gagah, Maha Perkasa, dan Maha Keras SiksaNya.

Akhi, belum terlambat untuk bertaubat. Apa yang telah kita lakukan selama ini pasti ditanyakan olehNya. Dia bisa marah, akhi. Marah tentang saling pandang memandang yang pernah kita lakukan, marah karena setitik sentuhan kulit kita yang belum halal itu, marah karena satu ketika dengan asyiknya aku harus membonceng motormu, marah karena pernah ketetapanNya aku adukan kepadamu atau tentang lamunanku yang selalu membayang-bayangkan wajahmu. Dia bisa marah. Tapi sekali lagi, semua belum terlambat. Kalau kita memutuskan hubungan ini sekarang, karena Dia Maha Memaafkan dan Mengampuni.

Aku sudah memutuskan untuk menyerahkan cintaku hanya padaNya, tidak pada selainNya. Tapi tidak cuma aku, akhi. Kau pun bisa menjadi kekasihNya, kekasih yang amat dicintai dan dimuliakan. Caranya satu, kita harus jauhi semua larangan-laranganNya termasuk dalam soal hubungan kita ini. Insya Allah. Dia punya rencana yang indah untuk masa depan kita masing-masing. Kalau engkau selalu berusaha menjaga diri dari hal-hal yang dibenciNya, kau pasti akan dipertemukan dengan seorang wanita sholehah. Ya, wanita sholehah yang pasti jauh lebih baik dari diriku saat ini, seorang wanita yang akan membantumu menjaga agamamu, agar hidupmu senantiasa dalam kerangka mencari ridho Allah dalam ikatan pernikahan yang suci. Inilah doaku untukmu, semoga kaupun mendoakanku, akhi.

Akhi, aku akan segera menghapus namamu dari memori masa lalu yang salah arah ini. Tapi, aku akan tetap menghormatimu sebagai saudaraku di jalan Allah. Ya, saudara di jalan Allah, akhi. Itulah ikatan terbaik.

Yakinlah, Islam memberi yang terbaik untuk kita dalam menghadapi 'fitrah' ini agar dipenghujungnya ada keberkahan Allah di dalamnya. Semoga kita senantiasa mendapatkan hidayah dari Allah.

Wassalam..